Jumat, 27 April 2012

PENGETAHUAN TEKSTIL


Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut:
  1. Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi (pakaian / produk kerajinan dll)
  2. Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran
  3. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar
  4. Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir
Pengetahuan tentang jenis dan sifat serat tekstil merupakan modal dasar bagi mereka yang akan terjun di Industri tekstil dan fashion Pengetahuan tentang jenis dan sifat serat tekstil sangat diperlukan untuk mengenali, memilih, memproduksi, menggunakan dan merawat berbagai produk tekstil seperti serat, benang, kain, pakaian dan tekstil lenan rumah tangga lainnya. Karakteristik dan sifat bahan tekstil sangat ditentukan oleh karakteristik dan sifat serat penyusunnya. Disamping itu sifat-sifat bahan tekstil juga dipengaruhi oleh proses pengolahannya sperti dari serat dipintal menjadi benang, dari benang ditenun menjadi kain kemudian dilakukan proses penyempurnaan hingga menjadi produk jadi. Oleh karena itu untuk memahami lebih jauh tentang bahan tekstil diperlukan pengetahuan tentang karakteristik dan sifat berbagai jenis serat dan teknik pengolahannya menjadi bahan tekstil.
Untuk lebih jelasnya proses pengolahan mekanik dan kimia dari serat menjadi produk tekstil dapat dilihat pada tabel berikut.
Proses Produksi
Teknologi
Hasil
Mekanik
Kimia
Serat Alam
Pertanian (kapas, yute,linen)
Peternakan (sutera, wool)
Pupuk Organik Nonorganik
Serat alam seperti sutera, kapas, wool, yute, linen, sisal dll
Serat Sintetis
Pemintalan leleh
Pemintalan kering
Pemintalan basah
Polymerisasi
Filamen/staple serat polyester , nilon, rayon, Benang nylon, polyester
Benang
Bahan dari serat alam dan serat campuran dalam bentuk serat pendek(staple)
Pemintalan
Mesin Blowing, Carding Drawing, ring spinning/sistem rotor.
Tidak membutuhkan zat kimia secara signifikan
Benang kapas, benang sutera, benanhg wool, benang campuran (alam dan sintetis)
Kain tenun/rajut
Mesin Penganjian
Mesin warping, mesin cucuk, Mesin tenun, Mesin rajut, Mein tenun jacquard, dobby dsb
Proses penganjian dengan kanji sintetis dan kanji alam
Kain grey tenun
Kain rajut
Kain non woven
Mesin kempa (mesin pres)
Resin, kimia analisis, kimia organic, polimer. Proses kimia,
Kain non woven
Seperti kulit sintetis dsb
Pewarnanaan
(Pencelupan dan Pencapan)
Mesin Cap (screen printing dll), Mesin celup (padding, Jigger Box, Jet dyeing dll ),
Teknologi zat warna, Kimia Tekstil, obat Bantu, kimia fisika, kimia analisis
Kain berwarna
Kain bermotif
Finishing (penyempurnaan)
sebagain proses dilakukan sebelum proses pewarnaan ( Proses bakar bulu, desizing,bleaching,scouring)
Mesin penyempurnaaan, bakar bulu, desizing, bleaching, scouring, pemasakan, mesrcerisasi , mesin sanforis, spreading, heat setting, anti air, anti susut
Kimia Tekstil, Resin, bioteknologi, kimia organic, kimia fisika,kimia analisis
Kain halus, berkilau , langsai, kain dengan tujuan khusus anti api, anti air, kain dengan sifat sifat khusus.dsb
Pakaian (Garmen)
Pembuatan disain, pola, Mesin jahit, pasang kancing, mesin potong, mesin prres
Tidak ada proses kimia secara signifikan
Pakaian , kemeja , celana
Karakteristik dan sifat serat juga sangat menentukan proses pengolahannya baik dari sisi penmilihan peralatan , prosedur pengerjaan maupun jenis zat-zat kimia yang digunakan. Selama proses pengolahan tekstil sifat-sifat dasar serat tidak akan hilang. Proses pengolahan tekstil hanya ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan, menambah dan mengoptimalkan sifat dasar serat tersebut sehingga menjadi bahan tekstil berkualitas sesuai tujuan pemakaiannya.
Tidak semua jenis serat dapat diproses menjadi produk tekstil. Untuk dapat diolah menjadi produk tekstil maka serat harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut
1. Perbandingan panjang dan lebar yang besar
2. Kekuatan yang cukup
3. Fleksibilitas tinggi
4. Kemampuan Mulur dan elastis
5. Cukup keriting agar memiliki daya kohesi antar serat
6. Memiliki daya serap terhadap air
7. Tahan terhadap sinar dan panas
8. Tidak rusak dalam pencucian
9. Tersedia dalam jumlah besar
10. Tahan terhadap zat kimia tertentu

sumber:http://batikyogya.wordpress.com/2008/08/21/pengetahuan-tekstil/

pengertian tekstil

Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Istilah tekstil dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun ada sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan.

Kamis, 26 April 2012

fungsi seni kria tekstil

Fungsi dan Tujuan Seni Kriya

Seni kriya di minati dengan tujuan yang berbeda-beda, hal tersebut disebabkan kebutuhan orang berbeda-beda, karena itu seniman-seniman seni kriya sering membuat bermacam jenis seni kriya. Kebutuhan manusia terhadap seni kriya tidak hanya di gunakan untuk sarana kehidupan secara fisis saja, melainkan juga ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan akan keindahan (psikologis).


Secara garis besar, fungsi seni kriya terbagi atas 3 golongan yaitu :

1.    Sebagai Dekorasi (hiasan/aksesoris)

Produk-produk seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai benda-benda pajangan. Dengan berfungsi sebagai benda pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan. Berikut adalah contoh-contoh karya seni kriya yang berfungsi sebagai benda pajangan :
  1. Topeng kayu (Kriya kayu)
  2. Patung kayu (Kriya kayu)
  3. Ukiran (Kriya kayu dan logam)
  4. Guci (Kriya keramik)
  5. Makram (Kriya tekstil) dan lain-lain

2.    Sebagai Benda Terapan (fungsional)

Di samping sekedar sebagai benda pajangan, karya seni kriya banyak kita jumpai memiliki fungsi praktis, karena fungsi merupakan hal yang diprioritaskan dalam seni kriya. Seni kriya pada dasarnya mengutamakan fungsi, sedangkan unsur rupa/hiasan merupakan unsur pendukung saja. 
Berikut adalah contoh seni kriya yang siap pakai (fungsional)
  1. Kursi dan meja (Kriya kayu)
  2. cangkir dan teko (Kriya keramik)
  3. Sarung bantal kursi (Kriya tekstil)
  4. Tas, ikat pinggang, sepatu dll (Kriya kulit)

3.    Sebagai Mainan

Di samping sebagai benda pajangan dan terapan, karya seni kriya juga berfungsi sebagai benda mainan. Meskipun sebagai benda mainan, karya seni kriya jenis ini tetap mempertahankan nilai-nilai estetika. Berikut adalah beberapa macam contoh karya seni kriya yang berfungsi sebagai benda mainan :

  • Dakon (Kriya kayu)
  • Yoyo (Kriya kayu)
  • Wayang (Kriya kulit)
  • Boneka dll (Kriya tekstil)

C.    Unsur-unsur Seni Kriya

Dalam mendesain seni kriya, seorang seniman kriya harus memperhatikan 3 hal, di mana ketiga hal tersebut merupakan unsur penting dalam penciptaan seni kriya, yaitu :

1.    Bentuk

Yang dimaksud dengan bentuk dalam seni kriya adalah wujud fisik dari suatu karya. Bentuk selalu bergantung pada sentuhan keindahan (estetika) karena itu dalam penciptaannya, seorang seniman harus menguasai unsur-unsur seni rupa seperti garis, bentuk, warna, komposisi dan lain-lain. Alam merupakan sumber inspirasi bagi seorang seniman kriya.

2.    Fungsi

Dalam seni kriya terapan, seorang seniman kriya harus mampu menghubungkan bentuk dengan fungsi, sehingga karya yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi, sementara bentuknya tetap indah. Dalam menciptakan benda kriya fungsional (terapan), pencipta harus benar-benar memperhatikan nilai ergonomic.

3.    Material (media)

Pemilihan bahan/ material dalam pembuatan seni kriya sangat penting, karena material akan mendukung nilai bentuk, Kenyamanan terutama dalam menggunakan benda terapan dan juga akan mempengaruhi kualitas dari barang tersebut.


sumber;http://www.sarjanaku.com/2010/10/seni-kriya.html

Seni Kriya Tekstil

1. Pengertian Seni Kriya
Seni Kriya adalah seni yang dibuat dengan keterampilan tangan yang         memiliki nilai indah (estetik) dan nilai seni (artistik). Seni kriya atau kerajinan digolongkan ke dalam seni terapan dengan menghasilkan benda-benda guna (pakai) yang diciptakan untuk tujuan fungsional. Selain itu seni kriya juga diciptakan untuk tujuan melestarikan seni rupa tradisional (Nusantara). Seni kriya ini bisanya digarap oleh masyarakat tertyentu sebagai ciri khas daerah setempat.
2. Jenis Seni Kriya
Jenis kriya atau seni kerajinan meliputi dua dimensi dan tiga dimensi.
a. Seni kriya dua dimensi, diantaranya
- mozaik                                                       – kerajinan bordir
- renda                                                         – sulaman
- aplikasi                                                     – kruistik
- hiasan dinding.
b. Hasil karya seni kriya tiga dimensi, diantarnya
- Benda kerajina kramik
- Kerajinan anyaman
- Kerajinan kulit
- Benda mainan anak-anak
- Kerajinan topeng, wayang golek
- Seni ukir dari batu, logam, kayu
- Merangkai janur, bunga, sayuran
- Kerajina ems, perak, kuningan, perunggu, tembaga.
3. Pembuatan Seni Kriya
Pembuatan seni kriya y ang baik diawali dengan pembuatan desain atau rancangan. Desain dapat berupa gambar (dua dimensi) dan dapat berupa bentuk tiga dimensi kecil (miniatur).
Pembuatan desain seni kriya disamping sebagai sarana mencipta dan kreasi, diusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Hasil cipta seni kriya diharapkan agar dapat disenangi  dan diperlukan oleh orang banyak  atau masyarakat.
Seni kriya sebagai seni terapanatau seni pakai, selain untuk kegunaan praktis juga harus memerhatikan segi estetis atau keindahan. Untuk  itu diperlukan ketentuan atau persyaratan khusus. Karya seni kriya tekstil yang umumnya ada di Indonesia (Nusantara) adalah batik. Batik adalag gambar/lukisan yang dibuat pada kain dengan bahan lilin dan pewarna (naphtol), menggunakan alat canting dan atau kuas serta teknik tutup-celup. Batik dapat berupa gambar pola ragam hias atau lukisan yang eklusif. Menggambar atau melukis dengan bahan lilin yang dipanaskan dan menggunakan alat canting atau kuas desebut membatik.


sumber ;http://mbyarts.wordpress.com/2010/08/01/seni-kriya-tekstil/